Tangerang | AndoraNews : Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang berfokus pada konten-konten yang esensial, dikemas dengan lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka, serta lebih relevan dan interaktif. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat memberi ruang seluas-luasnya bagi peserta didik dalam berkreasi dan mengembangkan diri. Kurikulum Merdeka
Kemendikbud menghimbau para guru dan kepala sekolah untuk mempelajari informasi lebih mendalam tentang Kurikulum Merdeka, mengikuti pelatihan dan webinar, mengerjakan modul-modul, dan menggunakan fitur bermanfaat lainnya di Platform Merdeka Mengajar.
Terhitung lebih dari 140 ribu satuan pendidikan resmi di Indonesia sudah menerapkan kurikulum merdeka pada tahun ajaran 2022/2023. Adapun salah satu sekolah yakni SMPN 4 dan SMPN 5 Kota Tangerang, Provinsi Banten merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka di tahun ajaran 2024/2025 pada jenjang kelas 7, 8 dan 9.
Udin Syamsudin selaku Kepala Sekolah SMPN 4 dan SMPN 5 (Plt) mengatakan bahwa dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, dengan adanya controlling dari pusat, guru diwajibkan untuk mengerjakan modul dan mengikuti pelatihan pada platform Kurikulum Merdeka, “Aplikasi ini terkoneksi oleh pusat, jadi bisa terlihat modul apa saja yang sudah kita kerjakan, pelatihan apa yang sudah kita ikuti, karena kita juga menggunakan akun belajar.id. Jadi tidak hanya siswa yang dituntut mandiri, tetapi guru juga dituntut mandiri.”, ucapnya, (Senin, 4/11/2024).
Sementara itu Faiz guru SMPN 5 Kota Tangerang yang juga sebagai Humas menjelaskan, Adapun poin penting dari konsep Kurikulum Merdeka ini adalah begitu pentingnya penanaman sikap mandiri yang tidak hanya berlaku bagi siswa, begitu pula dengan guru yang harus mampu menjadi suri tauladan yang baik bagi para siswanya.
“Ini patut menjadi perhatian bagi kita khususnya guru atau calon guru, agar sudah sepatutnya kita memiliki jiwa pembelajar yang senantiasa haus akan ilmu yang bermanfaat” pungkasnya .(Senin, 4/11/2024).
Pada penerapan kurikulum merdeka terdapat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang biasa disebut dengan P5. Agar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila berjalan dengan lancar, sangat dibutuhkan kolaborasi dari setiap civitas akademik di sekolah.
Maka sebaiknya chemistry dari seluruh elemen sekolah dapat terikat dengan baik melalui kegiatan konsolidasi, menumbuhkan sikap saling menghargai pendapat, tidak memaksakan kehendak, mengamalkan sikap hormat pada yang lebih tua, dan menghargai yang lebih muda.
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMPN 4 dan SMPN 5 Kota Tangerang patut diacungi jempol. Baik dari perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, maupun pendistribusian sudah berjalan dengan sangat baik.
Muslim