Jakarta | AndoraNews : Informasi pergantian Jaksa Agung Burhanuddin oleh Presiden Prabowo Subianto yang berhembus kencang belakangan ini tak ubahnya rumors atau isu dalam kolam itu sendiri, apalagi pihak istana atau pihak Sekretariat Negara (Sekneg) sama sekali tidak mengetahuinya. Burhanuddin
“Kalau pihak istana tidak tahu, berarti sumber informasi atau isunya bukan dari istana,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) MataHukum, Mr Mukhsin Nasir, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (19/05/2025).
Menurut Mukhsi Nasir, ini ibarat sebuah peribahasa dimana ada asap di situ ada api sebagai sumber asap. Artinya, orang dalam sendiri yang menghembuskan isu tersebut, kecuali kalau sosok orang luar yang muncul sebagai isu pengganti Jaksa Agung, ya bearti itu isu oran g luar.
“Tentunya, patut diduga punya motif dan tujuan kepentingannya,” tandasnya.
Mukhsin Nasir menyayangkan kalau sampai ada orang dalam terlibat dalam permainan goreng menggoreng isu pergantian Jaksa Agung Burhanuddin.
“Memperkeruh suasana kebatinan dan kinerja kejaksaan saja,” tandasnya.
Ibarat kolam, lanjut Mukhsin, kalau airnya keruh tentu tidak baik. Padahal, Burhanuddin sejak awal hingga kini ditugaskan sebagai Jaksa Agung Republik Indonesia terus berupaya membersihkan kolam keruh tersebut.
Sebelumnya beredar kabar nama Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan RI, Reda Manthovani, digadang-gadang bakal menjadi Jaksa Agung. Belakangan muncul nama mantan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Selatan, Leonard Ebenezer Simanjuntak, juga digadang-gadang bakal menggantikan Jaksa Agung Burhanuddin.
Leonard Ebenezer Simanjuntak atau biasa disapa Leo saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) Kejaksaan RI.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Harli Siregar, juga membenarkan, isu mengenai Jaksa Agung St. Burhanuddin diganti dalam waktu dekat merupakan kabar yang tidak benar alias hoaks.
“Memang kami juga baru mendengar dari beberapa media dan kami sangat terkejut, ya, karena sesungguhnya berita itu atau informasi itu tidak benar,” kata Harli.
Harli mengatakan bahwa Jaksa Agung St. Burhanuddin masih bekerja sebagaimana biasanya. Jaksa Agung juga masih memberikan arahan kepada jajaran terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Kejagung, khususnya dalam hal penanganan korupsi.
Ia mengaku terkejut dengan isu yang berkembang. Bahkan, turut mempertanyakan sumber isu tersebut.
“Padahal, beliau (Burhanuddin), ya, sehat-sehat saja, baik-baik saja, dan bekerja sangat maksimal, bekerja sangat intens,” ujarnya. (sri)

