Yahukimo | AndoraNews : Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz kembali mencatat kemajuan signifikan dalam penegakan hukum di Papua. Seorang pria bernama Wanggol Sobolim (22), warga Distrik Dekai, Yahukimo, berhasil diamankan dan diperiksa intensif terkait dua insiden kekerasan yang mengguncang wilayah tersebut. Yahukimo
Interogasi terhadap Wanggol dilakukan pada Sabtu, 26 Juli 2025, pukul 18.05 WIT. Proses ini dipimpin langsung oleh Aipda Harianto Sitompul, S.H., dan mengungkapkan keterlibatan Wanggol dalam kelompok bersenjata yang menamakan diri mereka Batalyon Sisibia, bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Ia mengaku bergabung sejak tahun 2022 dan terlibat langsung dalam serangkaian aksi kriminal.
Salah satu insiden terjadi pada 30 Januari 2025, di mana Wanggol diduga sebagai pelaku tunggal dalam pembunuhan terhadap seorang warga bernama La Jahari di Jalan Gunung, Yahukimo. Tak berhenti di situ, pada 2 Mei 2025, ia bersama dua rekannya, Ben Sobolim dan Kasimbi Silak, melakukan penyerangan brutal terhadap Agustinus Lambi, seorang sopir mobil pengangkut galon air.
Dari keterangan yang diperoleh, serangan dilakukan setelah para pelaku mengonsumsi minuman keras. Mereka kemudian melakukan pelemparan batu, penikaman, dan merampas barang milik korban. Usai kejadian, Wanggol melarikan diri dan bersembunyi di sekitar Kali Braza.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., didampingi oleh Wakaops Kombes Pol Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menegaskan bahwa langkah hukum tetap menjadi prioritas utama dalam menjaga kedamaian dan keadilan di Papua.
“Kami terus mengusut dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Hukum harus ditegakkan. Tidak ada tempat bagi kekerasan terhadap warga sipil,” tegas Brigjen Faizal.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., juga mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam menciptakan lingkungan yang aman.
“Kami menjamin transparansi dalam proses hukum ini. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting, terutama dalam melaporkan hal-hal mencurigakan demi keamanan bersama,” ungkapnya.
Pengakuan Wanggol Sobolim memperkuat keyakinan Satgas bahwa stabilitas Papua dapat terwujud melalui penegakan hukum yang konsisten dan dukungan dari warga. Dengan langkah-langkah yang terus diambil, Satgas Damai Cartenz berkomitmen untuk menciptakan Papua yang damai, aman, dan terbebas dari aksi-aksi kekerasan yang meresahkan.

                                    