Gunung Semeru Meletus: Bahaya Nyata untuk Masyarakat Setempat

Lumajang | AndoraNews : Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi pada hari Sabtu, 9 Agustus 2025, dengan letusan yang mengeluarkan kolom abu setinggi 500 meter di atas puncaknya. Berdasarkan laporan Databoks Katadata (09/08/2025), kolom abu yang berwarna putih hingga abu-abu itu terlihat mengarah ke barat daya. Aktivitas ini merupakan kelanjutan dari rentang erupsi yang sudah terjadi sejak akhir tahun 2024.

Pada hari itu, Databoks Katadata juga mencatat adanya 53 letusan gempa, disertai dengan getaran guguran dan hembusan. Frekuensi yang tinggi ini menunjukkan bahwa gunung berada dalam fase erupsi yang aktif.

“Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak 8 kilometer dari sektor tenggara Besuk Kobokan, serta 500 meter dari tepi sungai di area yang sama,” kata PVMBG, dilansir dari Kompas. com (19/06/2025).

Dampak dan Ancaman

ANTARA News melaporkan bahwa letusan yang terjadi beberapa kali dalam sehari dapat mengakibatkan terjadinya awan panas, lontaran batu pijar, dan lahar dingin yang muncul saat hujan mengguyur puncak gunung. Ancaman ini membuat penduduk di sekitar aliran Besuk Kobokan diminta untuk tetap waspada, terutama saat kondisi cuaca tidak baik.

Pada letusan sebelumnya di bulan Juni, kolom abu bahkan sempat mencapai tinggi 800–900 meter (Kompas. com, ANTARA News), yang menunjukkan adanya potensi letusan yang lebih besar jika tekanan magma terus meningkat.

Pendapat Masyarakat

Seorang penduduk Desa Supiturang, Lumajang, yang diwawancarai oleh ANTARA News, menyatakan bahwa mereka sudah terbiasa dengan suara ledakan dari puncak Semeru.

“Jika terdengar gemuruh yang keras, biasanya kami langsung bersiap-siap. Sirene peringatan juga sudah sering dibunyikan,” ungkap Andi (38), sambil menambahkan bahwa masyarakat kini mengandalkan jalur evakuasi resmi yang secara rutin diperiksa oleh petugas.

Upaya Mitigasi

PVMBG bersama BPBD Lumajang terus melakukan pemantauan yang intensif. Menurut Databoks Katadata, status gunung masih berada di Level II (Waspada), dan masyarakat diingatkan untuk mengikuti peraturan zona larangan. Sosialisasi rutin juga dilaksanakan agar masyarakat memahami rute evakuasi dan tanda-tanda bahaya.

Informasi dari Databoks Katadata, ANTARA News, dan Kompas. com menegaskan bahwa letusan Gunung Semeru kali ini merupakan ancaman nyata. Kesiapsiagaan dan kepatuhan terhadap peringatan resmi adalah kunci untuk mencegah terjadinya korban jiwa. (*)

Trending

- Advertisement -
- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini