Klaten | AndoraNews: Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar skrining kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Klaten. Kemenkes
Skrining meliputi pemeriksaan Tuberkulosis (TBC) dengan rontgen dada dan tes Hepatitis. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Lapas, Rutan, LPAS, dan LPKA di seluruh Indonesia.
Mengingat padatnya hunian Lapas yang berpotensi mempercepat penularan penyakit menular, kolaborasi lintas kementerian ini dinilai sebagai langkah strategis untuk deteksi dini dan penanganan cepat.

Kepala Lapas Klaten Andik Dwi Saputro menegaskan pentingnya kegiatan ini.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama dengan Kemenkes. Skrining ini memungkinkan kami mengidentifikasi WBP yang terindikasi TBC dan Hepatitis lebih awal, sehingga mereka bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat dan segera. Ini juga merupakan hak dasar bagi setiap warga binaan untuk memperoleh layanan kesehatan yang layak,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan skrining, tim medis Kemenkes membawa peralatan rontgen dada portabel yang memudahkan pemeriksaan langsung di lokasi. Selain itu, tes darah untuk mendeteksi Hepatitis juga dilakukan dengan standar medis profesional.
WBP yang hasil skriningnya menunjukkan indikasi positif akan segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat guna pemeriksaan lanjutan serta pengobatan sesuai standar. Program ini dirancang berjalan bertahap di seluruh Lapas, Rutan, LPAS, dan LPKA.
Dengan adanya program skrining ini, pemerintah berharap penanganan penyakit TBC dan Hepatitis di kalangan WBP lebih efektif, kualitas hidup warga binaan meningkat, sekaligus mencegah penyebaran penyakit di masyarakat.
Kolaborasi lintas sektor semacam ini akan terus diperkuat untuk mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang sehat dan humanis.
(Desi*red)