Probolinggo | AndoraNews: Kabupaten Probolinggo semakin aktif dalam program pengentasan kemiskinan melalui kolaborasi lintas sektor. Program ini diwujudkan lewat Matching Program Akademi Pengentasan Kemiskinan (APK) LAN RI, yang menghubungkan proposal pemberdayaan masyarakat dengan mitra strategis.
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid pada Kamis, 30 Oktober 2025, di Kantor Bupati Probolinggo, Kelurahan Kraksaan, Kecamatan Kraksaan, dengan peserta hadir langsung maupun daring dari berbagai instansi nasional. Acara dipimpin oleh M. Sjaiful Efendi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Probolinggo, serta dipandu Siti Zakiyah, Direktur Sistem Pembelajaran Terintegrasi LAN RI.
Tiga coach BPSDM Jawa Timur, Aman Suryaman, Sugito Prasetyo, dan Syamsul Arifin, hadir untuk membantu penyempurnaan proposal dan fasilitasi kolaborasi. Sebanyak 21 peserta mengikuti kegiatan, meliputi OPD, Bank Jatim, PT Sasa Inti, serta mitra pemberdayaan masyarakat. Peserta daring hadir dari berbagai lembaga nasional, termasuk Deputi Transformasi Pembelajaran ASN LAN RI, Kemendes, KKP, Kemensos, Universitas Brawijaya, BAZNAS, dunia usaha, dan lembaga filantropi.

Dalam sambutannya, Erna Irawati Deputi LAN RI menegaskan, akademi ini merupakan bagian dari transformasi pembelajaran ASN yang berdampak langsung di masyarakat. “Program ini bukan sekadar pelatihan, melainkan ekosistem solusi kolaboratif lintas sektor yang menjawab isu kemiskinan secara inovatif dan terukur,” ujarnya.
Menurut Siti Zakiyah, forum ini menjadi jembatan antara ide dan aksi nyata, mempertemukan ASN daerah dengan mitra strategis untuk mewujudkan program berdampak langsung di lapangan. M. Sjaiful Efendi menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk percepatan penurunan angka kemiskinan, khususnya di wilayah pesisir dan desa.
Salah satu proposal unggulan, “Bumi Kraksaan”, mengusung inovasi budidaya udang vanamei dengan sistem RAS (Recirculating Aquaculture System). Program ini meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir melalui teknologi modern, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Dukungan penuh diberikan oleh Dinas Perikanan, perguruan tinggi, dan sektor swasta sebagai contoh model Impactful Proposal yang berhasil.
Menurut Sugito Prasetyo, coach BPSDM Jawa Timur, Probolinggo sebagai pilot project menunjukkan komitmen serius dalam pengentasan kemiskinan. Kegiatan ini menampilkan inovasi lokal dan jejaring lintas sektor untuk mengurangi angka kemiskinan secara nyata.
“BPSDM Jawa Timur bangga terlibat langsung dalam Akademi Pengentasan Kemiskinan, bekerja sama dengan LAN RI, dan diharapkan bermanfaat bagi Probolinggo serta wilayah Jawa Timur lainnya,” tambah Sugito.
Kegiatan akan berlanjut dengan Coaching Pasca-Matching Program pada 31 Oktober 2025, untuk merumuskan komitmen dan rencana aksi di lapangan. Langkah ini menandai transisi dari konsep ke aksi nyata, sejalan dengan misi LAN RI membangun ASN pembelajar berorientasi keberlanjutan.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, Kabupaten Probolinggo menegaskan diri sebagai salah satu lokus model nasional pengentasan kemiskinan, sekaligus contoh praktik baik transformasi pembelajaran ASN untuk perubahan sosial yang nyata.

