Jakarta | AndoraNews : Melalui Surat Keputusan (SK) Nomor : 1043 Tahun 2025 tertanggal 18 Nopember 2025, Jaksa Agung Burhanuddin mempromosikan Dr Jefferdian SH MH menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Papua. Jefferdian sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pertimbangan Hukum pada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM DATUN) Kejaksaan Agung (Kejagung). Jaksa
Promosi Dr Jefferdian SH MH menjadi Kajati Papua dinilai sebagai langkah strategis memperkuat penegakan hukum dan pelayanan keadilan di wilayah ujung Timur Indonesia.
Jeff, demikian panggilan akrabnya merupakan Jaksa Senior yang sudah malang melintang dalam penugasan di berbagai kantor kejaksaan di Indonesia, dan telah teruji dalam beberapa penanganan perkara strategis.
Dengan diangkatnya Dr. Jefferdian sebagai Kajati Papua, diharapkan terjadi peningkatan kualitas penegakan hukum di Papua, terutama terkait isu-isu strategis dan penanganan perkara yang sensitif di daerah tersebut.
Pengalaman serta rekam jejaknya yang bersih dan profesional, menjadi modal penting dalam menjalankan tugas barunya.
Jeff, pria kelahiran Kuranji, Padang, 10 Juni 1972, mengawali karirnya di Korps Adhiyaksa pada 1997 di Kejaksaan Negeri Sijunjung sebagai staf biasa.
Usai mengikuti Pendidikan Pembentukan Jaksa (PPJ) di tahun 2000, dia menjabat Kasubsi Penyidikan dan Penuntutan pada Kejari Sijunjung.
Belum genap setahun di Sijunjung, Jeff hijrah tugas ke kota Payakumbuh yang jaraknya sekitar 85 km dari tempat tugas pertamanya. Di sini, dia dipercayakan sebagai Jaksa Fungsional dan Pemeriksa.
Berikut perjalanan karir alumni SMA 5 Padang, Sumatera Barat, antara lain :
- 2004 : Kacabjari Lubuk Basung di Maninjau.
- 2005 : Kepala Seksi Ekonomi dan Moneter di Kejati Sumatera Barat
- 2007 : Kasi Intelijen Kejari Malang, Jawa Timur.
- 2010 : Kasi Penyidikan Pidana Khusus Kejati Sumatera Selatan (Sumsel).
- 2011: Jaksa Fungsional Tindak Pidana Khusus dan tergabung dalam satuan khusus Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi (PPTPK) di Kejaksaan Agung (Kejagung) Jakarta.
- 2013 : Koordinator pada Kejati Jawa Tengah.
- 2014 : dipercayakan menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Kolaka.
- 2018 : diangkat menjadi Aspidsus Kejati DIY.
- Lalu Kajari Pangkalpinang (Babel) pada 8 Maret 2021.
- 2022 menjadi Asisten pengawasan (Aswas) Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan.
- 10 Oktober 2023 menjadi Koordinator pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI.
- 2024 dilantik menjadi Wakajati Maluku.
- Terhitung 4 Juli 2025, Jeff menjadi Wakajati Jawa Barat (Jabar). Dan kini menjadi Kajati Papua.
Teliti, cermat dan terukur. Begini cara kerja Jeff. Dia juga kharismatik, tegas dan humanis.
Tak heran dimanapun dia ditugaskan, selalu mengedepankan profesional. Humanis benar, tapi ketegasannya dalam menegakkan aturan jangan ditawar-tawar.
Komitmennya dalam memberantas tindak pidana korupsi, baginya tak semata–mata diukur dari jumlah berkas perkara yang berhasil dilimpahkan ke Pengadilan. Namun, berbagai upaya preventif pun dilakukan agar seseorang tak terjerembab dalam pusaran korupsi, baik di lingkup institusi pemerintah, BUMD, BUMN maupun lembaga pendidikan yang menggunakan anggaran negara.
Misalnya saat mengabdi sebagai Kajari di Kolaka, Sulawesi Tenggara, 2014. Dalam interval waktu dua tahun Jef memegang tongkat kendali penegakan hukum di Korps Adhyaksa Kolaka, telah berhasil mengungkap tindak pidana korupsi.
Lihat saja, dalam penanganan kasus korupsi yang membelit Perusahaan Daerah (Perusda) Aneka Usaha Kolaka, berhasil dituntaskan hingga beberapa Direksi mendekam di Lapas Pemasyarakatan Tipikor.
Begitu pula perkara kasus korupsi penyelewengan dana Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Kabupaten Kolaka, berhasil dibongkar yang juga pelakunya dijatuhi hukuman penjara.
Di daerah lain juga begitu. Jangan main-main sama alumni Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta angkatan 1991 yang sejak 2023 sudah bergelar Doktor (S3) yang diraih di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Ilmunya bertambah, derajat profesional Jeff meningkat.
Sosok Jeff dalam mengukir prestasi penegakan hukum, ternyata tak lekang dengan pengetahuan ilmu hukum dan naluri intelijen yang dimiliki. Apalagi, dia sebagai peserta terbaik dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Wira Intelijen Badan Intelijen Strategis (BAIS) 2015.
Walupun sejumlah prestasi digenggamnya, dia tetap tampil seorang aparat penegak hukum yang humanis dan humoris. Di Kolaka itu, Jeff mampu mentransformasi Korps Adhiyaksa yang terkesan seram menjadi institusi familiar.
Suami dari Elvinna dan ayah dari dua anak ini juga memperoleh penghargaan Tanda Jasa dari Presiden Republik Indonesia “Satyalancana Karya Satya X” saat menjabat sebagai Kepala Seksi Intelejen Kejari Malang Jawa Timur pada 2007. (sri)

