Simpang Empat | AndoraNews : Suasana di kediaman Bupati Pasaman Barat pada Selasa (23/12/2025) terasa berbeda dari biasanya. Tidak hanya sekadar pertemuan formal, ruangan tersebut dipenuhi raut wajah lega dan mata yang berkaca-kaca dari puluhan perwakilan tenaga honorer yang kini telah resmi menyandang status PPPK Paruh Waktu. Cindera mata
Dipimpin oleh Ketua Persatuan Non-ASN Pasaman Barat, Dilvan Putra Andeski, puluhan tenaga kesehatan, guru, dan tenaga teknis datang membawa sebuah cindera mata sederhana namun penuh makna untuk Bupati Pasaman Barat, H. Yulianto.
“Cindera mata ini merupakan simbol “terima kasih” yang mendalam atas keberhasilan Pemerintah Kabupaten mengakomodir kami 2.695 orang tenaga honorer untuk masuk dalam formasi PPPK tahun ini,”ungkap Dilvan.
Dilvan menambahkan, bagi ribuan tenaga honorer di Pasbar, kabar mengenai lolosnya mereka ke tahap verifikasi Badan Kepegawaian Negara (BKN), tak obahnya ibarat menemukan mata air di tengah padang pasir. Mereka sudah Bertahun-tahun mengabdi dengan status yang tidak pasti, melewati berbagai ujian, dan menghadapi rintangan ekonomi yang tidak mudah.
“Cindera mata ini adalah bentuk rasa terima kasih kami agar Bapak Bupati selalu mengingat kami orang-orang yang beliau perjuangkan nasibnya. Perasaan kami hari ini campur aduk; ada senang, ada haru, dan yang pasti rasa syukur yang luar biasa karena perjuangan kami selama ini rasanya terobati,” ujar Dilvan di hadapan awak media.
Hal senada juga diungkapkan oleh koordinator umum Non ASN Pasbar, Rony Gunandar, lolosnya 2.695 formasi ini bukanlah perkara mudah. Hal ini merupakan buah dari diplomasi panjang pemerintah daerah ke tingkat pusat dan kementerian demi memastikan nasib para abdi negara di daerah tidak terabaikan.
Rony menjelaskan, meski saat ini berstatus sebagai PPPK Paruh Waktu, ia melihat hal ini sebagai pintu gerbang menuju masa depan yang lebih baik. Menurutnya, status ini tentunya memberikan kepastian hukum yang selama ini mereka impikan. Namun, Rony juga menitipkan harapan besar kepada Pemerintah Daerah untuk tidak berhenti sampai di sini.
“Besar harapan kami agar ke depannya perjuangan ini terus berlanjut hingga kami bisa ditingkatkan menjadi PPPK Penuh Waktu. Kami berkomitmen, sebagai imbal balik atas perjuangan Bapak Bupati, kami akan bekerja lebih keras untuk memajukan pelayanan publik di lingkungan Pemkab Pasbar,”pungkas Rony Gunandar.
Sementara itu, Bupati Yulianto menyambut hangat kehadiran para tenaga Non-ASN tersebut. Baginya, keberhasilan mengakomodir ribuan tenaga honorer ini adalah kewajiban moral pemerintah daerah untuk menghargai dedikasi mereka yang selama ini menjadi tulang punggung pelayanan di sekolah-sekolah, puskesmas, dan kantor-kantor teknis.
“Dengan langkah ini, Kabupaten Pasaman Barat menunjukkan komitmennya dalam menata tenaga kerja non-ASN secara manusiawi, memastikan bahwa mereka yang telah mengabdi bertahun-tahun mendapatkan tempat yang layak dalam sistem birokrasi negara,”ujar Yulianto.
Pemandangan haru terlihat saat beberapa anggota rombongan menyalami bupati dengan mata berkaca-kaca. Bagi mereka, angka 2.695 bukan sekadar statistik, melainkan jumlah keluarga yang kini memiliki harapan hidup dan kesejahteraan yang lebih pasti.
(Sapriandi)

