Labuan Bajo | AndoraNews: Dalam sebuah langkah konkret menuju pelestarian lingkungan, Sudamala Resort Seraya, bekerja sama dengan Yayasan Sudamala Bumi Insani (YSBI) dan Blue Harmony Bali, secara resmi meluncurkan Program Konservasi Terumbu Karang yang berlokasi di sekitar perairan Pulau Seraya Kecil, Flores. Sudamala
Program ini mengusung metode restorasi terumbu karang inovatif Mars Assisted Reef Restoration System (MARRS), sebuah pendekatan berstandar internasional yang telah terbukti efektif di berbagai wilayah tropis. Langkah awal program ini dimulai dengan survei ekologis untuk memetakan jenis karang dan habitat laut yang ada. Saat ini, tim telah melakukan penentuan lokasi pemasangan struktur MARRS sambil menyelesaikan proses perizinan dari pihak berwenang.
Kawasan konservasi seluas 6,31 hektar telah ditetapkan untuk program dimana hal ini mencerminkan komitmen jangka panjang dan skala besar, dari inisiatif yang diharapkan dapat meningkatkan keanekaragaman hayati laut di kawasan tersebut.
Dimana Ricky Putra selaku Chief Operating Officer Sudamala Resorts menginisiasi program konservasi ini. “Kami percaya bahwa menjaga keindahan alam bukan hanya kewajiban moral, tapi juga bagian dari tanggung jawab industri pariwisata yang kami jalankan. Dengan program ini, kami ingin menghadirkan pengalaman yang bermakna bagi tamu dan masyarakat sekitar, sekaligus memastikan keajaiban bawah laut Seraya tetap lestari untuk generasi mendatang, pungkasnya.
Bagaimana keterlibatan program ini harus terjaga, dan juga pihak kami mengajak seluruh tamu Sudamala Resort Seraya ikut berperan aktif menjaga ekosistem terumbu karang.
“Kami telah merancang kegiatan interaktif untuk para tamu yang menginap, mulai dari tur edukatif, snorkeling konservasi, hingga partisipasi langsung dalam proses restorasi karang. Harapannya, para tamu tak hanya menikmati keindahan laut, tapi juga membawa pulang kesadaran baru akan pentingnya pelestarian alam”, tegasnya.
Dengan waktu yang sama Pariama Hutasoit selaku Perwakilan Blue Harmony Bali mengatakan.
“Kami bangga dapat menjadi bagian dari inisiatif ini bersama Sudamala Resorts dan YSBI. Kolaborasi ini menjadi contoh yang patut ditiru tentang bagaimana sektor swasta dan LSM dapat bekerja sama menjaga terumbu karang. Semoga proyek serupa dapat berkembang di wilayah lain di Indonesia”, ujarnya.
Bahkan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi selaku pemerintahan mendukung penuh program ini.
“Inilah contoh nyata bagaimana sektor pariwisata dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab terhadap lingkungan. Kami mendukung penuh program ini dan berharap dapat menginspirasi pihak lain untuk melakukan hal serupa demi menjaga ekosistem laut kita.”
Yayasan Sudamala Bumi Insani (YSBI) adalah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat dan pelestarian warisan lokal. YSBI menjalankan misinya melalui empat pilar utama: Kesejahteraan Sosial & Kemanusiaan, Pendidikan & Ekonomi Produktif, Pelestarian Seni & Budaya, dan Konservasi Lingkungan.
Sudamala Resorts, didirikan pada tahun 2011, merupakan grup perhotelan Indonesia yang telah dikenal luas atas dedikasinya terhadap pelestarian seni, budaya, dan lingkungan hidup. Dengan properti eksklusif di Sanur, Senggigi, Labuan Bajo, dan Pulau Seraya Kecil, Sudamala menggabungkan kemewahan dengan nilai-nilai lokal dan keberlanjutan.
Program konservasi ini menandai langkah nyata bahwa keberlanjutan lingkungan dan pariwisata bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan dapat berjalan berdampingan. Sudamala Resort Seraya bersama para mitra telah membuka jalan menuju pariwisata bertanggung jawab dan kini bola ada di tangan kita semua untuk menjaga dan melestarikannya.

