Padang | AndoraNews : Suasana Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat dipenuhi semangat ratusan generasi muda saat kegiatan Minangkabau Sharia Investment (MiSI) 2025 resmi digelar. Minangkabau
Program kolaborasi antara Yayasan Zahabat Eksyar Indonesia (ZEI), Bursa Efek Indonesia (IDX), dan BeraniKarya.id ini menghadirkan konsep talkshow edukatif yang mengupas potensi dan peluang investasi syariah, khususnya di kalangan anak muda generasi Z.
Acara yang dihadiri sekitar 100 peserta ini dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P., yang menekankan pentingnya literasi investasi syariah sebagai salah satu pilar penguatan ekonomi daerah.
“Sumatera Barat memiliki potensi besar untuk mengembangkan investasi berbasis syariah. Sekitar 98 persen masyarakat kita beragama Islam, dan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah sejalan dengan prinsip keuangan syariah. Namun, tingkat literasi yang masih rendah membuat banyak masyarakat kita rentan terhadap praktik investasi ilegal,” tegas Mahyeldi dalam sambutannya.
Mahyeldi juga mengajak generasi muda untuk berani memanfaatkan peluang pasar modal syariah yang terus berkembang. “Kita membutuhkan anak-anak muda yang melek finansial dan mampu memanfaatkan berbagai instrumen investasi syariah, seperti saham syariah, sukuk, dan reksa dana. Dengan literasi yang tepat, investasi syariah dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.
Edukasi Berbasis Literasi Syariah
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai pasar modal syariah dengan menghadirkan narasumber ahli, di antaranya perwakilan IDX, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan KISI Sekuritas. Materi yang dibawakan mencakup mekanisme investasi, regulasi perlindungan investor, hingga tips aman berinvestasi sesuai prinsip syariah.
Reza Firmansyah Hasibuan, S.E., CIMM, selaku Direktur Eksekutif Yayasan ZEI sekaligus penanggung jawab MiSI 2025, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menjembatani kesenjangan literasi.
“Masih banyak anak muda yang menganggap investasi itu rumit atau bertentangan dengan syariat. Melalui MiSI, kami ingin menunjukkan bahwa pasar modal syariah adalah ruang investasi yang aman, transparan, dan sesuai nilai-nilai Islam,” jelas Reza.
Antusiasme Peserta dan Kolaborasi Multi-Pihak
Acara yang mengusung tema “Merdeka Finansial Tanpa Riba : Saatnya ke Pasar Modal Syariah” ini tidak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga forum interaktif. Para peserta aktif bertanya dan berdiskusi mengenai peluang investasi, strategi menghindari risiko, dan akses ke produk keuangan syariah yang semakin beragam.
MiSI 2025 juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk KDEKS Sumatera Barat, Bank Indonesia, OJK, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan komunitas mahasiswa. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti komitmen bersama untuk memperkuat ekosistem keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan di Sumatera Barat.
Harapan ke Depan
Dengan potensi besar yang dimiliki daerah, penyelenggara berharap MiSI dapat menjadi momentum lahirnya generasi muda Sumbar yang melek investasi syariah. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperluas akses pengetahuan dan meningkatkan partisipasi publik dalam mendukung Sumatera Barat sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional.

