Menjelang Natal dan Tahun Baru, Dewan Masjid Denpasar Menyelenggarakan Pasar Murah

Denpasar || andoraNews: Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Dirjen Kota Denpasar H. Mardi Soemitro. Ist Jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Denpasar akan menggelar pasar murah pada Minggu (3/12/2023) di Masjid Baitul Mukminiin, Panjer Denpasar Selatan.

H. Mardi Soemitro, Direktur Jenderal Dewan Masjid Kota (DMI) Kota Denpasar se-Indonesia, menjelaskan, biasanya saat Desember tiba, harga bahan pokok cenderung naik sehingga pihaknya berinisiatif menggelar pasar murah. .

Tidak hanya menyasar komunitas muslim saja, namun juga terbuka untuk umum. “Karena ini bulan Desember dan semua rangkaian sembako biasanya naik, maka kami bekerja sama dengan berbagai lembaga yang mendukung sembako dengan harga yang benar-benar murah di bawah harga pasar, jadi kami berharap pasar murah ini dapat membantu saudara-saudara. , mereka bisa membantu saudara-saudara.” Jelas Mardi Soemitro.

Suasana pasar murah yang diselenggarakan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Denpasar. “Ada beras, minyak, gas dll. Selain sembako, ada sekitar 30 UKM yang menjual makanan, minuman, fashion, kosmetik dan masih banyak lagi,” imbuhnya.

Selain itu, calon anggota DPRD Partai Gelora Bali ini mengatakan, kegiatan pemasaran murah dipadukan dengan beberapa kegiatan lain seperti donor darah, senam lansia, sosialisasi pengolahan makanan sehat dan sosialisasi bahaya. HIV AIDS dan P4GN.

Selain itu, Dirjen Yayasan Baitul Mukminiin BKDI Bali mengatakan seluruh kegiatan dilakukan di musala Baitul Mukminiin. Pasalnya musala atau masjid tidak hanya dianggap sebagai tempat beribadah namun juga menjadi pusat aktivitas manusia. Suasana pasar murah yang diselenggarakan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Denpasar. “Kami ingin menunjukkan bahwa masjid dan musala tidak hanya sekedar tempat beribadah, namun menjadi pusat segala aktivitas manusia, dan mushola harus menjadi solusi permasalahan umat.

Islam dan perdamaian bagi seluruh alam, tanpa memandang ras, suku, keyakinan, dan latar belakang,” tegasnya. “Khusus di Bali, kami ingin menunjukkan kepada saudara-saudara kita yang beragama Hindu bahwa masjid musala tidak eksklusif, melainkan terbuka, ramah dan termotivasi untuk menerapkan Islam, cinta, kedamaian bagi seluruh alam dan bermanfaat tidak hanya untuk saudara-saudara kita. Umat ​​Islam, namun bermanfaat bagi kita kepada saudara-saudara di masyarakat lain”, ujar H. Mardi Soemitro.

*Andnews

Trending

- Advertisement -
- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini