Bandung | AndoraNews : Polda Jawa Barat (Jabar) menunjukkan komitmen kuat memberantas aksi premanisme yang selama ini meresahkan masyarakat. Melalui Operasi Pekat II Lodaya 2025 yang berlangsung sejak 1 Mei, sebanyak 145 pelaku premanisme berhasil diamankan di berbagai wilayah Jabar. Polda jabar
Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan menyebut, dari jumlah tersebut, 36 pelaku merupakan target operasi (TO), sementara sisanya tertangkap dalam pengembangan di lapangan. Total ada 99 kasus premanisme yang diungkap, mencakup lokasi seperti pasar, terminal, proyek, kawasan sengketa, dan hiburan malam.
“Ini bukti kehadiran negara untuk menjamin rasa aman masyarakat. Operasi ini tidak hanya soal penindakan, tapi juga pencegahan dan pembinaan,” ujar Irjen Rudi dalam konferensi pers, Jumat (9/5/2025).
Barang bukti yang berhasil diamankan cukup mencengangkan, mulai dari 42 senjata tajam, airsoft gun, belasan kendaraan, uang tunai, hingga dokumen pungli. Para pelaku melakukan berbagai modus, dari pemalakan sopir logistik, jual paksa produk, hingga kekerasan terhadap warga dan aparat.
Dalam operasi ini, 935 personel gabungan diturunkan. Di Bandung, polisi membongkar pungli sopir di Pasar Caringin dan menangkap mahasiswa bersenjata tajam saat May Day. Di Subang, sopir pabrik dipalak dengan dalih “keamanan”, dan di Bogor, warga dipaksa beli kue serta bayar parkir liar di bawah ancaman senjata tajam.
Polda Jabar juga aktif membuka ruang komunikasi dengan masyarakat, mendorong warga untuk berani melapor jika mengalami pemerasan, ancaman, atau tindakan premanisme lainnya.
“Kami akan terus meningkatkan patroli, pengawasan, dan respons cepat di titik-titik rawan demi mewujudkan Jabar yang aman dan nyaman,” tegas Kapolda. (*)