Jakarta | AndoraNews: Angka kejahatan di Indonesia kembali jadi sorotan. Pada Rabu, 14 Mei 2025, Polri mencatat lonjakan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sebanyak 1.953 kasus naik tajam 341 kasus atau 21,15% dari hari sebelumnya. Tren ini memunculkan kekhawatiran serius soal meningkatnya ancaman kriminal di tengah masyarakat. Narkoba
Dalam laporan resminya, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A. Chaniago menyebut dua jenis kejahatan yang paling menonjol dan butuh penanganan serius: narkotika dan pencurian dengan pemberatan (curat).
“Peredaran narkoba dan kasus curat mendominasi laporan. Ini menunjukkan pola kejahatan yang terus berkembang dan harus segera dikendalikan,” jelas Kombes Erdi.
Detail 5 Kejahatan Terbanyak:
- Narkotika: 196 kasus
- Pencurian dengan pemberatan (curat): 160 kasus
- Pencurian kendaraan bermotor (curanmor): 51 kasus
- Pencurian dengan kekerasan (curas): 11 kasus
- Perjudian: 2 kasus
Selain kriminalitas, angka kecelakaan lalu lintas juga stagnan tinggi. Baik pada 13 maupun 14 Mei, tercatat 427 kejadian, mengakibatkan 39 orang meninggal, 55 luka berat, dan 473 luka ringan. Estimasi kerugian materi mencapai lebih dari Rp1 miliar.
Apa Langkah Polri?
- Polri menegaskan akan terus melakukan:
- Patroli intensif di wilayah rawan
- Peningkatan kerja intelijen untuk deteksi dini
- Sosialisasi ke masyarakat soal bahaya narkoba dan kejahatan jalanan
- Tindakan tegas terhadap pelaku agar menimbulkan efek jera
“Sinergi antara polisi, pemerintah daerah, dan masyarakat adalah kunci utama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman,” tambah Kombes Erdi.
Dengan meningkatnya kriminalitas dan tingginya angka kecelakaan, masyarakat diimbau lebih waspada serta aktif melaporkan segala potensi gangguan kamtibmas di lingkungan sekitar. (*)
