PENA NTT Kecam Intimidasi dan Kekerasan Polisi terhadap Wartawan saat Liput Demo di Bali

NTT | AndoraNews: Pena NTT sebagai komunitas wartawan menyesalkan cara cara aparat kepolisian dalam menangani wartawan saat peliputan aksi demo di Mapolda Bali dan di Lapangan Renon pada Jumat 30 Agustus 2025. Bali

Cara cara penanganan polisi terhadap wartawan dengan intimidasi dan kekerasan justru makin mendegradasi posisi polisi menangani aksi demo sejak tanggal 25 -30 Agustus.

Mestinya memberi kesempatan wartawan meliput, mengambil gambar dan mendapatkan informasi seluas luasnya karena karena di wartawan ada proses filter dan cover boath side. Ketimbang diberitakan oleh media sosial tanpa ada filter dan cenderung memberitakan secara membabi buta dan sembrono.

Dengan kejadian intimidasi dan kekerasan yang dialami oleh wartawan saat meliput aksi, dan salah satu di antaranya adalah wartawan anggota PENA NTT Rovin Bou maka PENA NTT mendesak:

1. Kepolisian untuk memproses aparat yang melakukan kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis secara hukum pidana dan kode etik.

2. Kapolri beserta jajarannya untuk menghentikan segala bentuk tindakan penggunaan gas air mata, intimidasi, penghalang-halangan, penyerangan (represi), penangkapan dan kekerasan dalam bentuk apapun terhadap para wartawan yang sedang bertugas dalam melakukan peliputan aksi publik sebagaimana dilindungi oleh undang-undang;

Trending

- Advertisement -
- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini