Bener Meriah | AndoraNews : Kepolisian Resor Bener Meriah mengungkap aksi kekerasan brutal yang dilakukan geng motor yang melibatkan puluhan remaja, termasuk di antaranya pelajar. Dalam konferensi pers (8/5/2025), Kapolres Bener Meriah AKBP Aris Cai Dwi Susanto menyampaikan keberhasilan timnya mengamankan tiga pelaku utama dan 30 anggota geng motor lainnya. Polres
Aksi kekerasan ini terungkap berkat dua laporan dari masyarakat pada 4 dan 6 Mei 2025. Korbannya adalah dua pelajar, AR (17) dan HA (15), yang mengalami luka serius akibat penganiayaan menggunakan senjata tajam.
RM (19), yang diketahui sebagai ketua geng motor, bersama dua rekannya, AF alias Boker (21) dan SB alias Pedok (18), teridentifikasi sebagai pelaku utama. Mereka melakukan penganiayaan kejam terhadap para korban. Ketiganya kini menghadapi jerat hukum berat dengan ancaman maksimal 5 tahun 6 bulan penjara.
Pengembangan kasus ini membuka fakta mengejutkan sebanyak 30 anggota geng motor lainnya, mayoritas remaja di bawah umur, turut diamankan. Bersama mereka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berbahaya: pedang samurai, celurit, pisau, hingga gir motor.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui para remaja ini kerap berkumpul untuk minum minuman keras dan menghisap lem sebelum melakukan aksi kekerasan sebagai bentuk eksistensi kelompok.
Meski tindakan mereka tergolong serius, polisi memilih pendekatan berbeda terhadap anggota yang masih di bawah umur. “Mereka akan dibina, bukan dipidana,” tegas Kapolres. Dalam waktu dekat, seluruh remaja tersebut akan mendeklarasikan pembubaran geng motor mereka, didampingi orang tua dan instansi terkait.
Kapolres Aris Cai mengajak masyarakat, lembaga pendidikan, dan seluruh elemen daerah untuk memperkuat peran dalam membina generasi muda. Ia menekankan pentingnya edukasi dan pengawasan untuk mencegah remaja terseret dalam lingkaran kekerasan.
“Geng motor bukan solusi. Masa depan anak-anak kita jauh lebih berharga. Mari jaga mereka bersama,” pungkas Kapolres. (*)
