Bogor | AndoraNews: Kepolisian Resor Bogor bersama Polresta Bogor Kota menunjukkan komitmennya dalam memberantas praktik premanisme yang meresahkan warga, khususnya yang dilakukan oleh oknum debt collector atau yang dikenal sebagai mata elang. Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (9/5/2025) di halaman Mako Polres Bogor, Cibinong, aparat menghadirkan barang bukti hasil operasi, termasuk puluhan sepeda motor hasil perampasan. Mata elang
Aksi tegas ini menyusul pengungkapan kasus di wilayah Gunung Putri, Kabupaten Bogor, di mana sebanyak 83 unit motor berhasil diamankan dari tangan para pelaku. Motor-motor tersebut mayoritas berjenis transmisi otomatis yang menjadi incaran para pelaku untuk kemudian dirampas secara paksa dari pemiliknya.
Sebanyak lima pelaku berhasil diamankan dalam kasus tersebut, dan hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman untuk membongkar jaringan premanisme yang terlibat.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menindak tegas praktik-praktik premanisme berkedok penagihan utang yang melanggar hukum dan merugikan masyarakat,” ujar Kapolres Bogor dalam konferensi pers tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto, Wakil Wali Kota Bogor Jaenal Mutaqin, serta Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Henggar Tri Wahono, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap langkah aparat.
Tak hanya di Kabupaten Bogor, penindakan juga dilakukan di Kota Bogor. Pada Kamis (8/5), aparat Polresta Bogor Kota berhasil mengamankan tiga orang mata elang di Jalan Raya Pajajaran, Bogor Timur. Ketiga pelaku kini tengah diperiksa intensif untuk mengungkap lebih lanjut modus dan kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Polisi mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengalami intimidasi atau perampasan kendaraan oleh oknum yang mengaku debt collector. Penegakan hukum terhadap para pelaku akan terus dilakukan sebagai upaya menjamin rasa aman dan tertib hukum di wilayah Bogor Raya. (*)
