Denpasar || andoraNews : Paska kebakaran hebat TPA Suwung yang mengakibatkan kota Denpasar Selatan terdampak asap pekat, kini asap hitam pekat kembali menghantui warga, sumber asap datang dari cerobong milik Pembangkit Listrik di Pesanggaran.
Terlihat kepulan asap warna hitam keluar dari cerobong Pusat Listrik Tenaga Diesel dan Gas yang berlokasi di Jalan I Gusti Ngurai Rai, Pesanggaran, Denpasar, Bali. PLN Pesanggaran dikelola oleh Bali Power Generation Unit (PGU) anak perusahaan PT PLN (Persero), selain di Pesanggaran mereka juga mengoperasikan Pembangkit Listrik di Pemaron dan Gilimanuk.
Menurut warga yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan ketika TPA Suwung kebakaran, pihaknya merasa sangat terganggu, hingga susah nafas dan mengalami batuk, sehingga tiap hari harus menggunakan masker seperti era covid.
“Setelah TPA Suwung padam, asap masih terus ada namun sumbernya dari pembangkit PLN Pesanggaran, yang memang sudah berlangsung cukup lama, puluhan tahun,”ujarnya.
Ia merasa kualitas udara di sekitar tempat tinggalnya sangat buruk, akibat polusi asap yang ditimbulkan sekaligus suara bising yang muncul dari dalam PLN Pesanggaran.
“ PLTDG ini kan sudah beroperasi sejak lama dan mengeluarkan asap hitam pekat dari dua pilar pembuangan, kita disini tiap hari hirup polusi, dan kita tidak tahu penyakit apa yang nanti menyerang masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya warga merasa terganggu dengan kumpulan asap hitam yang kerap disemburkan dari cerobong asap PLN itu.
“Saya tidak tau persis apa itu PLTDG , namun menurut saya kalau tenaga diesel itu bahan bakar yang digunakan untuk mesin ini yaitu solar, kita lihat aja dijalan- jalan kalo mobil truck yang pake BBM solar itu asapnya hitam dan sangat mengganggu, tambahnya.
Sebagai warga ia berharap pada pemerintah kota ( Pemkot) kota Denpasar agar meninjau ulang lagi lokasi Bali Power Generation Unit, karena lokasinya tepat di tengah- tengah pemukiman padat penduduk.
Jika bisa di pindahkan di tempat sepi, karena biasanya tempat- tempat pembangkit listrik itu di tempat-tempat jarang penduduknya, ini malah di tengah kota, asap yang dibuang PLN ini siapa yang nantinya tanggung jawab?
“Karena semakin lama kualitas udara di pesanggaran semakin buruk, dengan jenjang waktu yang cukup lama, sangat berbahaya buat anak cucu kita nanti,”pungkasnya.
Dikutip dari republika co.id, PLTDG Pesanggaran Bali, berkapasitas 200 Megawatt (MW). PLTDG Sesuai nama, energinya bersumber dari Bahan Bakar Minyak dan Gas. Sebelumnya Pembangkit ini berbahan bakar minyak secara keseluruhan dan menghabiskan setidaknya 2.190 Kl BBM per hari. Namun dengan adaya gas, pembangkit ini hanya membutuhkan 1.642 kl BBM perhari.
Untuk pasokan gas nya diperolah dari hasil gasifikasi yang dilakukan di terminal floating Storage dan Floating Regasification, Pelabuhan Benoa, Bali . Gas tersebut dialirkan melalui pipa menuju PLN Pesanggaran. Sedangkan pasokan LNG sendiri berasal dari Bontang, Kalimantan. Namun dengan adanya asap pekat mengepul dari cerobong asap, menjadi pertanyaan apakah masih menggunakan gas, atau seluruhnya sekarang menggunakan BBM?
*Andnews(ff)